Yogyakarta, Matakata.co – Sebanyak 25 wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Parlemen Sumatera Barat (FWP Sumbar) melaksanakan kegiatan studi tiru ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (26/3).
Dalam kegiatan studi tiru ini, wartawan FWP Sumbar berkunjung ke DPRD Provinsi DIY. Kedatangan rombongan ini disambut Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD DIY, Hendro Sukendar dan Koordinator Wartawan DPRD DIY, Santos.
Dalam pertemuan itu Hendro Sukendar mengatakan bahwa pihak Sekretariat DPRD DIY selalu memfasilitasi wartawan yang meliput dalam setiap kegiatan kedewanan.
“Bahkan untuk peningkatan kapasitas dan penambahan wawasan wartawan yang bertugas di DPRD Yogyakarta, pihak sekretariat bersama Komisi A secara rutin mengajak wartawan melakukan studi tiru atau studi banding ke sejumlah daerah,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga punya agenda studi tiru lainnya yaitu dengan menggelar kegiatan napak tilas ke tempat-tempat bersejarah.
“Kemarin ada napak tilas Bung Karno, ke Ngawi, Bandung dan tempat bersejarah lainnya. Bahkan bisa tiga kali setahun digelar,” ungkapnya.
Hendro juga mengatakan bahwa kerjasama dengan media cukup kondusif. Sejauh ini syarat yang penting harus dilengkapi oleh media untuk bisa masuk ke DPRD DIY yaitu media yang berbadan hukum.
“Kalau terverifikasi dewan pers lebih bagus lagi,” ulasnya.
Sementara itu, dalam menjalani tugas peliputan, Koordinator Wartawan DPRD Yogyakarta, Santos mengaku DPRD Yogyakarta sangat terbuka terhadap wartawan. Karena itu, sejauh ini tidak pernah ada kegiatan dan agenda-agenda DPRD yang tertutup untuk pers. Semua kegiatan DPRD boleh diliput media.
“Tak ada kegiatan DPRD Yogyakarta yang tertutup untuk liputan wartawan. Saya di sini sudah 20 tahun bertugas, belum pernah ada tertutup,” katanya.
Dia juga mengatakan, jurnalis di Yogyakarta juga menggelar forum diskusi wartawan yang rutin dilaksanakan. Dalam waktu dekat ini katanya akan ada diskusi soal persiapan pengamanan lebaran.
Kemudian, Ketua FWP Sumbar, Novrianto Ucok menyampaikan, berbagai kerja sama dilakukan DPRD Sumbar melalui Sekretariat Dewan terhadap media yang bertugas di DPRD Sumbar, baik media cetak, televisi, radio dan media online. Termasuk kegiatan studi tiru yang bisa dikatakan rutin 2 kali setahun, sebagai upaya peningkatan. Kapasitas wartawan.
“FWP Sumbar merupakan forum wartawan parlemen pertama di Indonesia yang memiliki akte pendiriannya. Bahkan kita sudah beberapa kali memberangkatkan anggota wartawan parlemen untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan di Lembaga Pers Sutomo Jakarta,” terang Ucok.
Ucok menekankan bahwa kegiatan perjalanan studi tiru ini adalah untuk sharing dan diskusi.
“Apa yang bisa dibawa ke Sumbar. Dan kita pun di FWP Sumbar berupaya menghargai kinerja para wartawan yang tergabung di forum ini. Hasil kerjanya dihargai, sesuai dengan kinerja,” ungkapnya.
Seperti diketahui, rombongan studi tiru FWP-SB diikuti 25 wartawan media cetak, radio, televisi dan media online selama 4 hari (25-28 Maret 2024). Rombongan wartawan ini didampingi staf humas dan sekretariat DPRD yaitu Deni Suryani, Ida Wulandari, dan Arnelly Amran. (y)