Payakumbuh, Matakata.co – Pengentasan kemiskinan merupakan persoalan sosial yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintah daerah. Oleh sebab itu, kontribusi seluruh pihak sangat dibutuhkan agar persoalan itu bisa diselesaikan secara bersama sama.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat kegiatan Safari Ramadan di Masjid Al Husna Kelurahan Taratak Padang Kampung, Tambago, Kota Payakumbuh, Jumat (15/3).
Lebih lanjut dikatakannya, pengentasan kemiskinan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan bersama-sama dengan melibatkan banyak unsur, tidak hanya pemerintah saja, namun juga ninik mamak hingga pemangku adat lainnya.
“Dengan kondisi sekarang kemiskinan masih menghantui daerah secara keseluruhan, hal ini tentu kontras dengan filosofis Minangkabau yang menanam nilai kaya dalam sosial kehidupan sehari-hari,” katanya.
Dia mengimbau masyarakat jangan pasrah dengan kondisi yang sulit, mulai lah berusaha dan terus mencari peluang untuk meningkatkan taraf hidup, pemerintah provinsi hingga daerah akan terus berupaya untuk membuka akses kemudahan pemasaran hingga permodalan. Muaranya adalah kesejahteraan dan angka kemiskinan bisa terus ditekan.
“Salah satu hal yang menjadi persoalan lainya adalah masih tingginya kondisi stunting pada balita. Hal itu juga harus ditekan oleh semua pihak,” pintanya.
Dia menyebutkan persoalan stunting harus mendapatkan perhatian lebih karena berkaitan dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan. Jika bayi-bayi kita stunting bagaimana cita-cita mewujudkan Sumbar Emas pada 2045 nanti.
Disisi lain Supardi menyinggung tentang kelangsungan pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru, menurutnya proyek strategis nasional itu harus disikapi bijaksana oleh masyarakat Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Memang memiliki positif negatif, namun harus ditangkap peluang dari keberadaan akses itu.
“Ketika akses lancar ke Sumbar wisatawan akan banyak lagi kesini, Payakumbuh jangan sampai menjadi kota persinggahan saja. Hidupkan UMKM dengan pelayanan yang maksimal, maka akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian,” katanya.
Pengurus Masjid Al Husna Gustu Yondri mengungkapkan terima kasih sebesar
besarnya kepada TSR Provinsi telah datang ke Tambago. Secara sosial masyarakat, Tambago merupakan kelurahan yang kompak, nilai-nilai gotong royong selalu diutamakan.
Pada saat ini kondisi Masjid Al Husna sangat butuh bantuan, bahkan pengurus telah mengajukan beberapa kali ke Biro Kesra Payakumbuh. Masyarakat Tambago mempunyai mimpi besar untuk memiliki mesjid yang layak dan bisa menampung banyak jemaah.
Kontruksi masjid masih seperti bangunan lama dan telah ada upaya perluasan, namun masih berupa tiang-tiang pondasi untuk dinding. Secara keseluruhan untuk perbaikan masjid membutuhkan dana Rp 300 juta.
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Sekretaris Daerah Rida menyampaikan, pada saat ini pemko masih memberikan perhatian khusus terhadap kemiskinan ekstrim yang masih relatif banyak di kota Payakumbuh.
“Masih didapati warga kita yang masih tergolong kategori miskin ekstrim. Dimana sesuai data yang ada saat ini warga masyarakat kota Payakumbuh masih didapati 4,5 persen. Tentunya angka ini harus segera kita tuntaskan,” ungkap Rida.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Sumbar juga menyalurkan bantuan hibah untuk pengembangan pembangunan masjid senilai Rp.50 juta, ditambah dengan bantuan dari Bank Nagari Rp.10 juta, bantuan Al-Quran juga diberikan sebanyak 20 buah. (w)