Pekanbaru, Matakata.co – Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Sumbar mengunjungi DPRD Provinsi Riau, Senin (13/5). Sejumlah hal dibahas dan dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Hardianto dalam sambutannya mengucapkan belasungkawa atas bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di kawasan Sumbar.
“Duka Sumbar duka kami juga masyarakat Riau,” katanya. Dia pun berharap Sumbar bisa segera bangkit memperbaiki infrastruktur yang rusak dan segala hal yang terdampak bencana.
“Di balik musibah tentu ada hikmah yang mesti kita petik dalam menjaga dan merawat alam ranah minang kembali indah dan nyaman untuk dikunjungi banyak orang serta mensejahterakan kehidupan masyarakatnya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua rombongan Bamus DPRD Provinsi Sumatera Barat, Arkadius Dt. Intan Bano dalam kesempatan itu juga menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan pimpinan DPRD Provinsi Riau yang begitu baik dan bersahabat.
“Kunjungan Bamus DPRD Sumbar ke DPRD Provinsi Riau telah diagendakan dalam kegiatan kedewanan DPRD Sumbar. Walaupun telah melakukan perjalanan lebih dari 24 jam karena kondisi bencana, kami tetap melakukan study koperatif kedewanan dan sharing informasi tentang kegiatan rencana strategis dan rencana kerja kegiatan DPRD baik evaluasi maupun mempersiapkan renja ke depan sesuai amanat undang-undang,” katanya.
Arkadius menambahkan, dengan akan berakhirnya masa jabatan DPRD periode 2019-2024, perlu melakukan evaluasi semua tugas-tugas yang menjadi kewajiban kedewanan yang belum terselesaikan.
“Perlu Bamus menjadwalkan dalam agenda kegiatan renstra serta kegiatan yang masih dalam pembahasan. Sehingga kegiatan tersebut dapat diselesaikan telat waktu sebelum masa berakhir pada tanggal 28 Agustus 2024,” katanya.
Diskusi berjalan dengan baik dalam suasana keakraban dan persaudaraan yang cair. Ada banyak hal yang menjadi pembicaraan terutama tentang ranperda RTRW, LKPJ, ranperda RPJPD dan lain sebagainya.
Termasuk juga persoalan yang pernah heboh soal retribusi air permukaan PLTA Koto Padang. DPRD Provinsi Riau juga mengajak dan menyarankan pemerintah provinsi Sumbar mendesak pemerintah pusat untuk segera melakukan pembangunan waduk gunung Malintang segera diselesaikan agar kendali debit air yang masuk ke Koto Panjang dapat terkendali dengan baik.
Sehingga dampak banjir di kabupaten kampar dan daerah sekitarnya dapat dikurangi. Karena saat ini kondisi hulu sungai yang masuk ke Koto Panjang hampir tidak terkendali karena ada pengrusakan hutan. (y)