Padang, Matakata.co – Galanggang Arang 2024 dibuka dengan dimeriahkan sejumlah pertunjukan seni, Sabtu malam (4/5) di kawasan Jembatan Siti Nurbaya, Jalan Batang Arau.
Adapun pada pembukaan Galanggang Arang 2024 ini menghadirkan kolaborasi Komunitas Seni Mahoni dan Kata Gerak, komunitas Arastra Dol Bengkulu, dan Padang Berdendang.
Selain pertunjukan, pada gelaran dengan tema “Anak Nagari Merawat Warisan Dunia” itu juga dilaksanakan Pembacaan Kesepakatan Galanggang Arang dari kaum muda multi etnik Kota Padang.
Diketahui, kesepakatan ini merupakan hasil Dialog Pengenalan Warisan Dunia untuk Kaum Muda Multi-Etnik yang diadakan di Padang pada Jumat 3 Mei 2024 diikuti anak muda mewakili 18 komunitas etnik di Padang.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat (Sumbar), Undri mengatakan, pergelaran Galanggang Arang ini kembali dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI sebagai upaya untuk menjaga kesadaran masyarakat terhadap Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).
“Galanggang Arang tahun 2024 mengambil tema Anak Nagari Merawat Warisan Dunia dengan beberapa bentuk kegiatan yang melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah daerah dan BUMN,” kata Undri.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam Galanggang Arang ini difokuskan pada penguatan kapasitas, perancangan model tata kelola, distribusi pengetahuan, penciptaan karya baru, pameran, pagelaran, pengembangan ruang publik, hingga perluasan jaringan.
“Untuk menjaga status WTBOS yang ditetapkan oleh UNESCO pada 6 Juli 2019 perlu dilakukan beberapa langkah, salah satunya adalah aktivasi. Dan, Galanggang Arang ini menjadi salah satu kegiatan yang mendukung aktivasi tersebut,” jelasnya.
Undri mengatakan, setelah resmi dibuka di Padang, kegiatan Galanggang Arang akan berlanjut di beberapa kota dan kabupaten yang berkaitan dengan WTBOS, yaitu Kabupaten Solok, Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kota Solok, Padang Panjang dan Sawahlunto.
“Sawahlunto akan menjadi tempat puncak acara Galanggang Arang 2024 ini, yang juga memanfaatkan momentum peringatan 5 tahun WTBOS ditetapkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO pada 6 Juli 2024,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan itu mengatakan bahwa Gelanggang Arang merupakan platform kegiatan pelestarian WTBOS.
Dia menyebutkan, kegiatan ini bekerja sama dengan Pemprov Sumbar, delapan kabupaten-kota dan tiga BUMN, yaitu PT KAI, PT Pelindo, dan PT Bukit Asam.
Dia mengatakan, sejumlah kegiatan yang digelar pada Galanggang Arang kali ini memanfaatkan semua atribut atau peninggalan WTBOS, seperti peninggalan tambang, stasiun, kereta api, gerbong, hingga pelabuhan.
Edy Utama, Koordinator Kurator dan Penanggung Jawab Pembukaan Galanggang Arang 2024 mengatakan, pada gelaran tahun kedua ini Galanggang Arang lebih menonjolkan keberagaman budaya.
“Merayakan sambil merawat warisan budaya yang ada di setiap komunitas masyarakat, merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan kehidupan kebangsaan kita dengan Bhineka Tunggal Ika-nya,” kata Edy.
Dia juga menjelaskan, dipilihnya Jembatan Siti Nurbaya sebagai lokasi pembukaan Galanggang Arang, selain berada di jantung kawasan bersejarah Bandar Padang Muaro Sungai Batang Arau, Kota Padang yang berada di wilayah pesisir Pantai Barat Sumatra ini merupakan representatif sebagai kota yang kaya dengan keberagaman budaya. (rx)