Payakumbuh, Matakata.co – Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengatakan bahwa Maek telah menjadi perhatiannya sejak 2014 dengan memulai pemasangan pagar besi dan perluasan melalui dana aspirasi yang diberikan untuk menjaga situs Bawah Parit beberapa tahun yang lalu.
“Sejak 2014 Maek sudah jadi perhatian saya,” kata Supardi, di sela persiapan Festival Maek, Rabu (17/7).
Ketua DPRD Sumbar menceritakan, dua tahun lalu dia diajak oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Limapuluh Kota, rencana meningkatkan Aura Harau, namun sebuah proposal tentang Maek menyelinap masuk.
“saya pun tertarik,” ulasnya.
Kemudian, cerita Supardi, dari situ lalu pertemuan demi pertemuan berlangsung, mulai dengan diskusi kecil hingga perbincangan mendalam soal data-data jejak megalitikum di Maek ini.
Kemudian, dia dan Dinas Kebudayaan Sumbar mulai menyusun berbagai program. Dimulai dari pengesahan tim ahli, penelitian Daerah Aliran Sungai, curhat masyarakat nasib kekayaan peradaban Maek, DNA, Carbon Dating hingga bermuara pada perhelatan Festival Maek ini.
“Banyak cerita, tumpukan kisah, butuh menguraikan lembar demi lembar secara hati-hati dan teliti. Dan butuh ancang-ancang untuk menelusuri narasi, berbagi wacana agar tersebar merata dan setara,” ujarnya.
Supardi mengungkapkan kegembiraan di saat mulai menguat perbincangan tentang Nagari Maek Kabupaten Limapuluh Kota ini mulai tumbuh atensi dari masyarakat maupun perantau.
“Antusiasme mulai terasa ada, kepercayaan bahwa kitalah (orang Maek) yang meneruko peradaban nusantara,” katanya.
Supardi juga mengatakan, diskusi internasional dan hasil penelitian, pengembangan, kunjungan diskusi dalam 18 bulan ini menjadi penting dalam tahapan perencanaan.
“Dua kegiatan pra festival akan menjadi alas bakal bagaimana melihat Maek, apakah peradaban ataupun perayaan sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Bagaimana potensi Maek dapat membimbing ke tingkat internasional menjadi perbincangan dunia,” pungkasnya.(Y)