Padang, Matakata.co – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Suwirpen Suib mencatat sejumlah aspirasi yang disampaikan masyarakat Marapalam, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang dalam resesnya, Rabu (31/1/2024).
Salah satu yang disampaikan masyarakat dalam reses Suwirpen Suib yang digelar di Aula Marapalam ini adalah permintaan masyarakat dalam hal penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satunya dengan mendapatkan akses permodalan.
“Mayoritas masyarakat menyampaikan aspirasi dan usulan soal UMKM. Mereka meminta penguatan usaha ini,” kata Suwirpen.
Menurut Suwirpen, UMKM merupakan sektor usaha berbasis kemasyarakatan yang bisa menunjang perekonomian keluarga.
“Jika sektor ini kuat maka akan bermuara pada kesejahteraan, kondisi sekarang khususnya Kota Padang banyak masyarakat yang bingung dalam mendapatkan akses permodalan dari lembaga keuangan. Padahal akses itu ada, mungkin sosialisasinya saja yang kurang,” imbuhnya.
Dia berharap pemerintah bisa mengakomodir pelaku UMKM Sumbar, khususnya Kota Padang dalam kesepakatan kerjasama skala besar dengan melibatkan investor, sehingga masyarakat bisa terdampak langsung atas kesepakatan tersebut.
Selain soal UMKM, Suwirpen juga menjaring aspirasi terkait bantuan-bantuan yang harus disalurkan, karena di kawasan itu tidak semua masyarakat memiliki ekonomi baik, dan warga meminta perlu adanya pendataan kembali agar saluran bantuan tepat sasaran.
Suwirpen pun berjanji akan membahas aspirasi masyarakat tersebut sesuai mekanisme dan aturan yang ada. Namun Suwirpen menjelaskan kepada masyarakat bahwa untuk dana-dana aspirasi untuk mengalirkan permintaan warga tersebut tidak selalu ada setiap tahunnya.
Sementara itu, terkait UMKM, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Endrizal menyebutkan hingga Juni 2023 tercatat 4.004 koperasi yang tersebar di 19 kabupaten dan kota di provinsi itu. Dari jumlah tersebut koperasi aktif yakni 2.052, dan 1.952 koperasi tergolong tidak aktif.
Kemudian khusus UMKM, Endrizal mengatakan Pemerintah Provinsi Sumbar memiliki program unggulan yakni menciptakan 100 ribu pengusaha milenial.
Dengan rincian, 75 ribu pengusaha milenial dan 25 ribu pengusaha perempuan. Khusus pengusaha milenial pemerintah setempat akan menyasar 25 ribu jiwa dari kalangan mahasiswa, siswa SMA dan SMK. Kemudian 50 ribu pengusaha milenial dari tingkat kabupaten/kota. (e)