Pesisir Selatan, Matakata.co – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sumbar, Mukhlis Yusuf Abit melaksanakan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Komoditas Unnggulan Perkebunan di Koto Panai, Nagari Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Selasa (23/4).
Kegiatan sosialisasi perda tersebut dihadiri Camat Linggo Sari Baganti, Wali Nagari Air Haji, kepala jorong, tokoh masyarakat, ninik mamak dan sejumlah masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu, Mukhlis Yusuf Abit sangat berharap petani memahami pentingnya lahan pertanian untuk menyangga ketahanan pangan di Pesisir Selatan.
“Saya sangat berharap pada kita semua, dengan mengikuti sosialisasi peraturan daerah ini bisa memahami berapa pentingnya lahan pertanian, sebagai penyangga ketahan pangan di Pasaman dan juga Sumatera Barat, yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat secara berkelanjutan,” ulasnya.
Dia juga menekankan agar peserta sosialisasi mampu menerapkan peraturan daerah ini. Selanjutnya bisa menyampaikan pada masyarakat lainnya, sehingga bisa memahami serta melaksanakannya untuk kepentingan orang banyak.
“Saya berharap kita bisa memahami dan menjalankannya sehingga bermanfaat untuk diri kita dan orang lain, dalam upaya mempertahankan lahan pertanian pangan, demi keberlangsungan hidup dan kehidupan,” tambahnya.
Sosialisasi yang berlangsung sangat humanis tersebut diisi dengan tanya jawab antara masyarakat dengan Mukhlis Yusuf Abit.
Salah seorang peserta, Ridwan mempertanyakan apakah semua aturan bisa dirasakan manfaatnya oleh orang banyak.
Mukhlis Yusuf Abit menjawab, lahan pertanian tanaman pangan tentunya amat bermanfaat untuk orang banyak, karena menyangkut pengelolaan pertanian dalam menghasilkan pangan.
Kemudian, salah seorang tokoh masyarakat mengucapkan terimakasih pada Mukhlis Yusuf Abit yang sudah memberikan berbagai pencerahan pada masyarakat tentang Perda No 3 Tahun 2023 dan berharap agar bisa menggelar kembali kedepannya.
“Kita berharap Pak Mukhlis Yusuf Abit bisa melakukan sosialisasi berbagai peraturan daerah secara berkelanjutan, sehingga kami mendapatkan berbagai pencerahan, apalagi beliau sangat memiliki respon tinggi terhadap masukan dan aspirasi masyarakat selama ini, saya mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih,” ujarnya.
Selain itu, salah seorang petani sawit di daerah itu mengeluhkan harga karet saat ini sangat rendah.
“Saat ini harga sawit sangat rendah, oleh karenanya perlu tindakan pemerintah untuk stabilnya harga karet, karena penghasilan peduduk di sini sebagian besar adalah karet,” ujarnya. (y)