Padang, Matakata.co
Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib memotivasi siswa SMKN 8 Padang untuk bisa membuka lapangan kerja sendiri selepas lulus sekolah.
Dengan membuka lapangan kerja sendiri, kata Suwirpen, para siswa telah membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran.
“Setelah lulus pendidikan formal, jangan hanya berpikir untuk mencari pekerjaan, namun harus berani membuka lowongan kerja sendiri. Sudah banyak wirausahawan yang sukses dalam banyak sektor. Lulusan SMK juga bisa melakukan hal yang sama,” kata Suwirpen saat menjadi pembina upacara di SMKN 8 Padang, Senin (15/1).
Ia mengatakan angka pengangguran di Sumbar masuk dalam peringkat 8 tertinggi nasional dengan angka 5,94 persen. Hal ini mengacu pada data terbaru Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2023.
Dengan TPT ini menjadikan Sumbar masuk daftar 10 provinsi dengan jumlah pengangguran tertinggi di Indonesia, menyusul Sumatera Utara 5,89 persen dan Papua Barat 5,38 persen.
Selain itu, Suwirpen juga mengingatkan tentang pentingnya pemerataan Sarana prasarana penunjang sektor pendidikan di seluruh kabupaten/kota.
“Saya melihat masih banyak sekolah-sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana ini,” katanya.
Dia menyebut banyak yang harus dibenahi pada sektor pendidikan, terutama untuk SMA dan SMK yang notabene adalah kewenangan pemerintah provinsi.
Pada evaluasi sebelumnya, banyak siswa SMA atau SMK yang tidak mendapatkan tempat pada sekolah-sekolah yang dianggap layak,
hal itu harus menjadi perhatian semua pihak. Begitupun kelengkapan sarana dan prasarana sekolah masih memprihatinkan.
“Jadi peningkatan SDM untuk menuju generasi emas 2045 tidak terlepas dari sektor pendidikan yang berjalan maksimal,” katanya.
Selain itu, Suwirpen mengatakan, kunci kesuksesan bukan hanya sekedar keahlian atau faktor penunjang lainya, namun juga doa dari orang tua. Untuk itu ia menghimbau para siswa untuk terus berbakti kepada keluarga teman maupun guru-guru yang menuntun untuk menuju kesuksesan.
Suwirpen juga menyerahkan bantuan senilai Rp.600 juta untuk operasional sekolah tersebut.
“Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan menunjang lahirnya wirausahawan-wirausahawan baru setiap tahunnya,” katanya. (e)